
Beberapa bulan yang lalu saya memulai membuat toko online woocommerce. Toko online ini adalah toko online yang dibuat menggunakan engine WordPress dengan layout blog. Dengan kata lain, saya membuat sebuah blog yang saya fungsikan sebagai toko.
- Menggunakan WordPress hosting mandiri (self hosted).
- Menggunakan theme dari Studi Mommy dengan plugin genesis.
- Menggunakan plugin toko online Woocommerce yang gratis.
- Menggunakan plugin tambahan Ongkoskirim.id yang berbayar.
- Menggunakan cara pembayaran manual yaitu customer melakukan pembelian dan penjual mendapatkan notifikasi dari toko. Kemudian, customer melakukan pembayaran ke rekening bank yang telah ditetapkan penjual dan menunggu proses pembelian diselesaikan.
- Belum menggunakan payment gate Indonesia maupun internasional seperti Paypal.
Point-point penting mengenai toko online Woocommerce yang saya buat adalah :
Masing-masing point di atas akan saya jelaskan lebih detil dalam beberapa post di blog ini. Tujuannya adalah sebagai bahan pengingat bagi saya dan sharing pengetahuan bagi siapapun yang membacanya.
Pemilihan Engine WordPress
Toko online saya dibuat menggunakan platform blog WordPress.org dengan hosting mandiri. Toko tersebut saya buat menggunakan sub domain blog saya Vanidiana.com yang dihosting di Niaga Hoster. Saya pun sudah melakukan migrasi dari HTTP ke HTTPS untuk menambah lapisan keamanan blog. Secara otomatis, toko online yang ada di sub domain tersebut pun sudah beralamat https.
Alasan saya menggunakan platform WordPress.org sebagai toko online kurang lebih sama dengan alasan menggunakannya sebagai blog. Sebagai blogger, saya pernah mencoba menulis di Multiply, blogspot, dan WordPress.com. Multiply akhirnya tidak bertahan lama dan mati. Blogspot nyaman digunakan untuk menulis, ramah adsense, serta memiliki banyak template dan widget. Namun, modifikasi tampilan dan elemennya cukup rumit bagi saya. Saya sangat jarang berhasil mengedit tampilan blog di blogspot sesuai dengan keinginan. Yang terakhir, WordPress.com, masalahnya kurang lebih sama dengan blogspot; kurang fleksibel dalam hal mengedit tampilan.
Mungkin, bagi sebagian orang tampilan blog bukan hal yang utama karena yang terpenting adalah apa yang disampaikan melalui tulisan. Tapi, bagi saya hal itu sangat penting karena fleksibilitas mengedit tampilan blog dapat berpengaruh pada apa yang ingin saya sampaikan. Misalnya dengan mengedit bagian sidebar dan footer, saya bisa menampilkan widget ‘Post Terbaru’, ‘Halaman’, ‘Feed’, bahkan link menuju toko online saya. Bahkan, saya bisa menampilkan hal yang sama di bagian topbar, yaitu bagian di bawah judul blog di bagian atas.
Hal-hal seperti itulah yang membuat saya memutuskan untuk memilih WordPress.org sekalipun itu berarti saya harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli domain, menyewa hosting, dan menyewa protokol HTTPS.
Membuat Toko Online Woocommerce
Sebelum membuat toko online, yang saya lakukan pertama kali adalah membuat blognya terlebih dahulu. Ya, toko ini saya buat dari blog namun dapat berfungsi menampilkan barang di etalase. Penjelasan dan langkah detilnya akan saya jelaskan kemudian.
Saya membuat alamat blog di subdomain blog utama saya, yaitu https://ainicrafts.vanidiana.com. Kemudian, setelah blog tersebut jadi, saya menginstal theme dari Studio Mommy dan beberapa theme toko online gratis. Kemudian, saya juga menginstal beberapa plugin yang dibutuhkan, utamanya plugin Woocommerce. Plugin ini adalah plugin toko online gratis, yang memungkinkan sebuah blog berfungsi sebagai toko.
Setelah plugin Woocommerce diinstal dan disetting, saya kemudian menyempurnakan penampilan toko agar sesuai dengan saya inginkan. Dengan demikian, toko saya bisa menampilkan barang-barang yang saya jual dan pembeli pun bisa berbelanja. Meskipun di toko saya belum menggunakan Payment Gateway yang bersifat otomatis, pembayaran masih tetap bisa dilakukan secara manual.
Berkat fleksibilitas theme dari WordPress.org, saya juga bisa menampilkan berbagai informasi bermanfaat lainnya di toko saya. Di antaranya adalah menunjukkan link ke akun Tokopedia dan Shopee saya. Maka, calon pembeli tetap bisa berbelanja di sana sesuai keinginan mereka.
Membuat toko online kini semakin mudah, ya? Baru tahu kalau ada woocommerce yang gratis. Kalau gini bisa mengoptimalkan penjualan nih, semoga makin laris ya..
Iya mba. Lumayan bisa membantu setidaknya bisa menampilkan dagangan di etalase-etalase. Aamiin… terima kasih doanya.