
Saya ingin berbagi lagi pengalaman meminum bawang putih jahe merah untuk masalah bulanan. Saya telah meminum ramuan ini hampir 9 bulan sejak Maret hingga Desember 2018, dan meskipun lambat saya merasakan banyak manfaat ramuan ini terutama pada siklus haid yang bermasalah. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Ceritanya, setahun yang lalu (akhir tahun 2017), saya menderita sakit yang sambung-menyambung. Setelah sembuh dari diare, saya menderita sakit batuk yang lumayan parah hingga tenggorokan saya iritasi. Selesai batuk, di wajah tumbuh beberapa daging menyerupai kutil di sekitar dahi, mata, dan telinga saya yang mengganggu estetika. Seakan melengkapi penderitaan, saya pun menderita sakit mata parah hingga 2 minggu lebih lamanya. Sehingga saya bolak-balik ke dokter klinik dan rumah sakit untuk menyembuhkan penyakit-penyakit saya. Tidak itu saja, siklus bulanan saya pun terganggu. Saya bisa tidak dapat siklus bulanan hingga hampir dua bulan. Ketika dapat pun, yang keluar hanya sedikit saja dan berlangsung dalam 2 – 3 hari saja.
Saat itu saya memang tengah menghadapi beban psikologis yang berat dari lingkungan rumah dan keluarga. Di rumah, saya diamanahi tugas sebagai bendahara RT namun juga ikut bertanggungjawab sebagai RT dan sekretaris. Sementara itu di keluarga, saya tengah membantu adik V yang sedang memulai usaha dan adik N yang akan menikah. Rasa lelah, bingung, dan stres melingkupi hati saya dan menimbulkan beban psikologis. Lama-kelamaan, beban tersebut berpengaruh kepada fisik saya pula.
Hingga memasuki tahun 2018, ketika penyakit-penyakit yang ‘tampak’ itu mulai sembuh, siklus haid saya masih terdampak. Sekalipun tidak terlihat, ternyata di dalam tubuh saya ada sesuatu yang membuat siklus bulanan saya tidak lancar. Efek samping gangguan ini badan terasa tidak nyaman serta badan mudah lelah dan sakit. Hingga puncaknya di bulan Maret 2018, saya terganggu dengan anyang-anyangan yang menyiksa.
Saya dan suami memeriksakan kondisi saya tersebut di dokter kandungan. Saya pikir sekaligus saja saya diperiksa karena siklus bulanan saya tidak lancar. Saat diperiksa, ternyata ada kista kecil di rahim kanan saya. Dokter meyakinkan saya bahwa kista ini jinak yang muncul karena saat itu saya sedang dalam masa haid. Ia lalu meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi pada saluran kencing yang menyebabkan saya anyang-anyangan, dan memberi surat jalan periksa lab seandainya anyang-anyangannya kembali setelah obat habis.
Di saat yang sama, saya menemukan ramuan CuMaLemBaJa yang dijual di instagram milik seorang artis. Dari foto-foto yang ditampilkan, saya membaca bahwa ramuan ini bermanfaat untuk mengatasi sumbatan pembuluh darah yang menjadi penyebab utama serangan jantung. Saya tertarik untuk mencoba ramuan ini dan berharap agar masalah siklus bulanan saya juga dapat terobati.
Beberapa hari setelah meminumnya pertama kali, saya mulai merasakan ada getaran kontraksi di daerah rahim saya. Saya tidak terlalu memikirkan hal itu dan beraktifitas seperti biasa, mengurusi toko craft saya. Lalu, sehari setelah saya berbelanja bahan craft di daerah Kota (dengan naik kereta, bajay, dan angkot) saya mengalami pendarahan tiba-tiba. Pendarahan yang cukup banyak di pagi hari itu membuat saya cukup syok dan khawatir. Namun syukurlah, pendarahan itu hanya terjadi satu kali diikuti sisa-sisa darah yang semakin lama makin sedikit. Masa haid kali itu pun berlangsung lebih lama daripada biasanya; hampir dua minggu dengan keluarnya sisa-sisa darah yang menyerupai serabut kecil-kecil.

Dua hingga tiga bulan berikutnya, saya masih setia meminum ramuan itu pagi dan malam. Meski demikian, siklus bulanan saya masih kacau. Kadang cepat dan kadang lama, masa berlangsungnya pun sangat panjang dan volume darah tidak teratur. Beberapa kali saya terpikir untuk berhenti meminum ramuan ini, tapi saya coba kuatkan diri untuk tidak menghentikannya.
Yang membuat saya ragu adalah testimoni beberapa orang yang meminum ramuan yang sama namun merasakan manfaatnya dalam waktu yang singkat. Dua minggu hingga satu bulan setelah rutin meminuman bawang putih jahe merah, masalah bulanan mereka teratasi. Sementara saya, bahkan hingga tiga bulan setelahnya pun masih belum merasakan manfaat yang benar-benar terasa.
Tetapi, saya coba menguatkan hati saya lagi dan berpikir lebih dalam. Setiap orang memiliki metabolisme dan respon tubuh yang berbeda-beda terhadap pengobatan herbal. Ada yang cepat terasa manfaatnya, ada yang lama. Terlebih lagi saya memiliki tubuh yang gempal dan lemak tubuh yang keras. Mungkin saja sumbatan yang ada di dalam tubuh saya pun keras dan tidak mudah larut, sehingga butuh waktu lebih lama baru terasa efeknya.
Kini, setelah hampir 9 bulan saya meminumnya dengan rutin, saya baru merasakan sedikit demi sedikit manfaat dari ramuan ini. Problem utama saya yaitu masalah siklus bulanan, mulai teratasi walaupun belum ideal. Setidaknya, kini haid saya telah teratur meski periodenya sekitar 35 – 38 hari. Di luar masa haid, masih juga keluar sisa-sisa darah yang saya asumsikan berasal dari masa-masa haid sebelumnya yang tidak keluar namun volumenya tidak banyak. Mungkin ini yang disebut di dalam fiqih ‘darah istihadhah’ atau darah penyakit. Karena memang keluar di luar masa haid dan jumlahnya sedikit-sedikit, sehingga bila saya shalat masih bisa diakali dengan mengganti pakaian dalam yang bersih.
Selain haid yang mulai keluar (tidak seperti tahun-tahun sebelumnya), saya meraskan lemak tubuh saya yang dulu keras berubah menjadi lembek. Bahkan, saya bisa sampai menusuk dengan jari ke dalam daging paha yang biasanya keras sekali. Efek sampingnya memang tubuh saya menjadi seperti ‘bergelambir’ karena kantung-kantung lemak kini terisi air. Semestinya saya lebih rutin berolahraga namun saya belum optimal melakukannya. Selain itu, kulit wajah saya kini lebih bersih dan cerah sekalipun saya sudah lama belum lagi mengunjungi dokter kulit di klinik langganan.
Saya bertekad untuk meneruskan terapi dengan ramuan bawang putih jahe merah ini sampai setidaknya setahun lamanya. Mudah-mudahan saja pada akhirnya saya akan bisa merasakan sepenuhnya manfaat dari ramuan ini, sebagaimana testimoni orang-orang lain yang telah meminumnya.
Bila Anda juga memiliki masalah bulanan yang tidak lancar, Anda bisa mencoba meminum ramuan ini. Bila khawatir akan lambung yang sensitif, Anda bisa meminumnya setelah makan. Semoga saja permasalahan Anda bisa teratasi, karena gangguan tersebut akan mempengaruhi kesehatan bagian tubuh lainnya.
Ibu, Saya sudah membaca dan mengikuti cerita Ibu mengenai Lemon, Bawang Putih, Cuka Apel, Jahe dan Madu ini. Saya sudah minum selama 1 bulan, tetapi tujuan saya adalah untuk membersihkan arteri jantung saya dari sumbatan.
Satu hal yang saya kuatir kan adalah efek samping dari minuman ini.
Saya pria berusia 54 tahun. Selama hidup saya, saya rajin berolah raga dan mempertahankan hidup sehat dengan tidak memakan makanan yang bisa merusak tubuh. Saya dengan tinggi 165, berat 55 kg, dgn tidak kekurangan apapun pada cek darah terakhir, hanya masalah di Jantung. Mungkin orang tua saya mengidap penyakit jantung koroner.
Saya sudah 1 tahun di bypass, tetapi 2 bulan yang lalu dokter sdh meminta saya untuk pasang ring lagi. Lantaran sudah capek, karena pasang ring juga akhirnya tersumbat juga, saya menguatkan diri untuk tidak pasang ring dengan meminum herbal CumaLemBaja tsb. 1 bulan sudah berlalu. Supplier berjanji hanya dengan minum 3 bulan, saya lolos dari pasang ring dan 6 bulan, penyumbatan akan terkikis habis.
Bagaimana kondisi Ibu setelah minum CumaLemBaja selama 9 bulan. Harapan saya Ibu tetap sehat dan tidak ada efek samping yang berarti.
Mohon dapat di tulis lagi pengalaman Ibu selanjutnya..
Salam,
Robert Ch di Tangerang.