
Cerita tentang tangan-tangan kreatif saya berlanjut dengan membuat prakarya kertas, melukis, dan menggambar dengan warna.
Di masa-masa SD ini pula, saya juga mencoba hal baru lainnya. Sambil mencontoh pola-pola mainan dari buku keterampilan yang dicopy oleh Papa dari British Council, saya membuat beraneka macam mainan dari kertas. Ada sapi-sapian, ibu petani, bapak petani, komidi putar, kastil, bebek-bebekan.
Pernah suatu ketika, saya membuat sebuah maket dari kertas HVS. Sebuah maket peternakan, lengkap dengan Bapak Ibu Petani, rumah, dan hewan-hewan ternaknya. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi saya sangat bangga sekali menyelesaikannya. Saya memperlihatkannya kepada Papa yang mengapresiasinya dengan cukup baik dan membuat saya bersemangat. Maket itu pun saya simpan dengan hati-hati agar tidak rusak dan saya jadikan rumah-rumahan bagi orang-orangan kertas bersama dengan adik saya, Vina.
Betapa senangnya saya ketika masuk SMP kemudian, Papa membelikan aku seperangkat alat lukis, mulanya adalah tinta hitam dan kuas, lalu satu set cat minyak. Menurut Papa saya mungkin berbakat di bidang menggambar hingga Papa tidak ragu membelikan alat-alat lukis itu. Saya segera mencoba semua cat itu. Awal-awalnya saya bersemangat melukis tapi lama-kelamaan semangat itu turun karena saya tidak juga bisa melukis dengan benar. Saya merasa tangan saya kaku saat menggunakan kuas. Rasanya tidak ada lukisan yang benar. Baik itu bentuk maupun komposisi warnanya.
Akhirnya, saya bosan menggunakan cat minyak dan ganti menggunakan cat air. Awalnya saya terinspirasi dengan lukisan-lukisan cat air yang bagus di sebuah buku keterampilan, tapi saat saya mencobanya lagi-lagi saya tidak merasa puas dengan hasil lukisan saya.
Saya lalu mencoba menggambar dengan pensil warna dan krayon. Saya lumayan merasa ahli dalam menggambar menggunak pensil warna, tapi krayon… wah, hasilnya super berantakan! Akhirnya, saya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa saya tidak terlalu bisa melukis atau menggambar. Saya hanya bisa, tapi bukan seorang ahli di kedua hal itu.
Leave a Reply